Sabtu, Desember 6, 2025
Google search engine
BerandaUncategorizedRela Jalan Menembus Hutan Untuk Cari Bantuan, Ibu Bhayangkari Pandu Helikopter ke...

Rela Jalan Menembus Hutan Untuk Cari Bantuan, Ibu Bhayangkari Pandu Helikopter ke Desanya

Tapanuli Tengah-RajaPewarta- 6 Desember 2025 – Di tengah kondisi darurat akibat banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Tapanuli Tengah, muncul sosok yang menjadi perhatian publik. Dia adalah Ibu Marlina Wiguna Lumban Tobing, seorang Bhayangkari yang viral di media sosial setelah videonya diunggah akun @unlockIndonesia dan menyentuh hati jutaan warganet.

Bukan tanpa alasan, dalam video tersebut Ibu Marlina digambarkan sebagai sosok yang berada di balik langkah besar pengiriman bantuan logistik melalui udara menggunakan helikopter TNI AU untuk warga Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis, yang hingga kini masih terisolir akibat akses darat terputus total.

Dalam situasi sulit itu, Ibu Marlina memilih tidak hanya berduka. Ia justru turun langsung menjadi bagian dari tim penerbangan bantuan pada helikopter TNI AU H-3217. Berbekal pengetahuannya sebagai warga asli desa, ia menjadi penunjuk arah bagi pilot, menunjukkan titik aman pendaratan di tengah wilayah yang dikepung longsor dan medan sulit.

Hingga akhirnya, helikopter berhasil mendarat di sebuah area terbuka yang selama ini menjadi satu-satunya lokasi paling aman untuk distribusi bantuan bagi ribuan warga yang menunggu.

Saat helikopter mendarat dan bantuan mulai diturunkan, suasana haru tidak bisa dibendung. Ibu Marlina bertemu keluarganya, namun hanya dalam hitungan detik. Pelukan singkat itu menjadi momen yang direkam dan viral, menggambarkan penderitaan warga terdampak bencana, sekaligus tekad kuat seorang perempuan yang tetap memprioritaskan keselamatan orang banyak.

Usai memastikan bantuan diterima, ia kembali mengikuti penerbangan kembali menuju Bandara F. Lumban Tobing Sibolga untuk melanjutkan tugas koordinasi logistik berikutnya.

Kisah di balik kemunculannya tak kalah mengharukan. Sebelum tim bantuan tiba, Ibu Marlina berjalan kaki dari desanya menembus jalur hutan menuju Kota Pandan untuk menyampaikan kondisi desanya yang terisolir akibat material banjir bandang dan longsor.

Tangisannya terekam dalam penerbangan, bukan karena ketakutan, tetapi karena ia membawa harapan seluruh warga, termasuk keluarganya yang masih berada di desa.

Saat dikonfirmasi, Ibu Marlina hanya menyampaikan dengan penuh kesederhanaan bahwa dirinya adalah seorang ibu Bhayangkari dari personel Polres Tapanuli Tengah. Ia menyebut bahwa seluruh desa di Kecamatan Sitahuis masih dalam kondisi terisolir dan sangat membutuhkan bantuan logistik serta layanan kesehatan.

Dirinya berharap proses distribusi melalui udara terus berlanjut hingga akses darat dapat pulih.

Postingan viral tersebut mendapat sorotan luas dari publik karena menggambarkan contoh nyata pengabdian seorang Bhayangkari yang berjuang bukan hanya sebagai pendamping suami anggota Polri, tetapi sebagai penyelamat masyarakat dan penggerak kepedulian sosial.

Di tengah operasi besar yang digerakkan TNI–Polri bersama jajaran pemerintah, sosok Ibu Marlina hadir sebagai bagian penting dari keberhasilan misi kemanusiaan tersebut.

Ia bukan pejabat. Ia tidak membawa jabatan besar.

Namun keberaniannya memandu helikopter hingga sampai di lokasi aman menjadikan dirinya pahlawan dalam krisis ini.

Dan kini, kisah perjuangannya bukan hanya terdengar di desanya, namun telah menyentuh jutaan hati masyarakat Indonesia.(siti haj)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments