Medan —RajaPewarta- Polda Sumatera Utara menyampaikan perkembangan terbaru penanganan bencana alam yang melanda berbagai wilayah sejak 24 November hingga 1 Desember 2025. Berdasarkan data resmi hingga Senin (1/12/2025) pukul 09.00 WIB, tercatat 503 kejadian bencana alam yang terjadi di 21 wilayah Polres jajaran.
Rincian bencana tersebut meliputi 166 kejadian tanah longsor, 315 banjir, 20 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung. Dampaknya menyebabkan 1.117 korban, dengan 189 orang meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, serta 174 warga masih dalam pencarian. Selain itu, total 8.537 warga mengungsi di titik-titik penampungan darurat.
Tiga wilayah dengan dampak terbesar adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Kabupaten Tapanuli Selatan, disusul Kabupaten Tapanuli Utara, Mandailing Natal, dan sejumlah daerah di pesisir barat Sumatera Utara.
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memimpin langsung langkah-langkah penanganan, termasuk melakukan pemantauan udara, evakuasi korban, serta koordinasi dengan BNPB, Basarnas, TNI, dan pemerintah daerah.
Polda Sumatera Utara mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mempercepat penanganan bencana di wilayah terdampak. Personel gabungan SAR Polri dikerahkan ke titik-titik yang terisolir untuk mengevakuasi warga, membuka akses yang tertutup material longsor, serta memastikan distribusi logistik berjalan tanpa hambatan.
Upaya pemulihan sarana komunikasi dan transportasi juga dilakukan, termasuk pemasangan perangkat komunikasi darurat dan pendampingan terhadap petugas teknis di lapangan agar layanan vital masyarakat dapat kembali berfungsi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.I.K., S.H., M.H., menegaskan bahwa seluruh langkah ini dijalankan sebagai bentuk kehadiran negara di saat masyarakat membutuhkan.
“Fokus kami adalah memastikan keselamatan warga, mempercepat evakuasi di lokasi yang sulit dijangkau, dan menjamin bantuan logistik tiba tepat waktu. Seluruh personel bergerak maksimal di bawah koordinasi langsung Kapolda Sumut dan selaras dengan arahan Kapolri,” ujar Kombes Pol Ferry.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., juga menegaskan bahwa seluruh upaya yang dilakukan jajaran kepolisian difokuskan pada penyelamatan warga serta pemulihan cepat di setiap wilayah bencana.
“Polda Sumut mengerahkan seluruh kemampuan terbaik yang kami miliki. Fokus kami adalah memastikan seluruh korban dapat dievakuasi, bantuan logistik tersalurkan, dan daerah terisolir segera terbuka aksesnya.”
Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah masih membutuhkan perhatian khusus mengingat kondisi medan yang berat serta cuaca yang tidak menentu.
“Kami juga memperkuat operasi SAR bagi warga yang masih dalam pencarian. Sinergi antara Polri, TNI, BNPB, Basarnas, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat menentukan percepatan penanganan di lapangan,” ujarnya.
Polda Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menghindari wilayah rawan, dan mengikuti instruksi aparat di lapangan.(siti haj)




