Kamis, November 20, 2025
Google search engine
BerandaUncategorizedPolda Sumut Pastikan Penanganan Transparan Terkait Insiden Personel Pukul Pengendara

Polda Sumut Pastikan Penanganan Transparan Terkait Insiden Personel Pukul Pengendara

MEDAN –RajaPewarta.com-Kepolisian Daerah Sumatera Utara menegaskan komitmennya untuk menangani secara profesional dan transparan insiden dugaan penganiayaan terhadap seorang pengendara sepeda motor yang dilakukan oleh salah satu personelnya di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Selasa (18/11/2025) siang.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula dari kecelakaan lalu lintas ketika dua personel, Aiptu D dan Bripda G, hendak keluar dari area Polda Sumut menggunakan sepeda motor.

“Saat keduanya hendak keluar menuju Jalan Lintas Sumatera, sepeda motor yang dikendarai korban ALP melaju dari arah Tanjung Morawa dan menabrak kendaraan anggota dari belakang. Keduanya sama-sama mengendarai sepeda motor,” jelas Kombes Ferry, Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, seusai tersenggol, Bripda G yang mengemudikan sepeda motor langsung bereaksi di luar kendali hingga memukul korban. Video kejadian tersebut kemudian tersebar dan menjadi perhatian publik.

Namun Ferry menegaskan bahwa tindakan itu bukan merupakan gambaran perilaku umum personel kepolisian, melainkan dipicu oleh kondisi medis yang sejak lama diderita Bripda G.

Kombes Ferry mengungkapkan bahwa Bripda G sudah lama didiagnosa mengidap Skizofrenia paranoid, dan selama ini menjalani pengobatan jalan secara rutin.

“Brigadir G terindikasi mengalami gangguan kejiwaan cukup berat dan sudah lama kami lakukan perawatan. Selama berdinas, yang bersangkutan tidak pernah memiliki catatan buruk dan tetap melaksanakan tugas dengan pengawasan,” ujarnya.

Pasca kejadian, Polda Sumut langsung membawa Bripda G ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara untuk menjalani observasi dan perawatan lebih lanjut.

“Karena perilaku yang bersangkutan saat kejadian, kini Brigadir G sedang kami observasi di rumah sakit jiwa.”

Polda Sumut memastikan bahwa korban, ALP, mendapat penanganan yang baik segera setelah kejadian. ALP awalnya dibawa oleh Aiptu D, rekan Bripda G, ke Poliklinik Polda Sumut. Selanjutnya korban memilih melanjutkan perawatan ke rumah sakit swasta.

“Kami sudah mengunjungi korban, meminta maaf secara langsung, dan menawarkan bantuan biaya pengobatan. Namun yang bersangkutan menolak karena telah ditanggung fasilitas kesehatan tempatnya bekerja,” terang Ferry.

Diketahui, ALP yang merupakan pegawai Angkasa Pura mengalami luka lecet pada lengan kiri, luka robek di sela jempol dan telunjuk, serta memar di bawah mata kiri.

Kombes Pol Ferry menegaskan bahwa Polda Sumut tidak menutupi kejadian ini dan justru dengan cepat mengambil tindakan untuk menjamin hak korban terpenuhi serta memastikan pelaku mendapatkan penanganan medis yang memadai.

“Kami sangat menyayangkan insiden ini. Polda Sumut tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menangani setiap peristiwa secara profesional. Kejadian ini murni tindakan personal yang dipicu kondisi medis,” tegasnya.

Keterangan dari Dokter Spesialis Kejiwaan RS Bhayangkara Medan, dr Superida, turut memperkuat bahwa Bripda G sudah lama mengalami gangguan kejiwaan berat dan mudah terpancing emosi.

“Ia mengalami gangguan jiwa berat sejak 2001 dan memerlukan penanganan berkelanjutan,” ungkap dr Superida.

Melalui langkah cepat merawat korban, memberikan penjelasan terbuka kepada publik, serta mengobservasi personel yang mengalami gangguan kejiwaan, Polda Sumut menegaskan bahwa keamanan dan pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama.(siti haj)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments